Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)

Pembacaan Alkitab: Kis. 5:17-42

 

Dalam Kisah Para Rasul 5:17-42 kita melihat kelanjutan penganiayaan oleh para agamawan Yahudi. Bagian dari Kisah Para Rasul ini meliputi empat perkara: penangkapan para rasul oleh Mahkamah Agama dan pertolongan Tuhan (ay. 17-28), kesaksian para rasul (ay. 29-32), larangan dan pembebasan Mahkamah Agama (ay. 33-40), dan sukacita dan kesetiaan para rasul (ay. 41-42).

Kisah Para Rasul 5:14 mengatakan, “Makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.” Karena hal ini, “Mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari aliran Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara umum” (ay. 17-18). Selama malam itu, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa para rasul itu keluar (ay. 19).

Ketika malaikat Tuhan menyelamatkan para rasul dari penjara, ia berkata kepada mereka, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup (hayat) itu kepada orang banyak” (ay. 20). Yang dimaksud dengan “hayat itu” adalah hayat ilahi yang Petrus beritakan, suplaikan, dan perhidupkan. Hayat ini mengalahkan penganiayaan, ancaman, dan pemenjaraan dari pemimpin-pemimpin orang Yahudi. Perkataan ini menunjukkan bahwa hidup dan pekerjaan Petrus membuat hayat Allah begitu riil dan nyata dalam situasinya, bahkan malaikat pun melihat dan menunjukkannya. Kita perlu mencari belas kasihan dan kasih karunia Tuhan supaya kapan saja kita membicarakan hayat ilahi, kita membicarakan firman-firman hayat yang kita perhidupkan. Ini berarti hayat ilahi itu menjadi hidup kita sehari-hari. 

Para pemimpin agama itu tidak tahu bagaimana mereka menghadapi situasi itu. Khususnya, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan “hayat itu.” Mereka memerintahkan para rasul supaya tidak berbicara di dalam nama Yesus lagi. “Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab: Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu bunuh dengan menggantung-Nya pada kayu salib. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah dengan tangan kanan-Nya menjadi Perintis dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa” (ay. 29-31).

Kata Yunani yang diterjemahkan “Perintis” adalah archegos, yang berarti pencipta, asal, pemula, kepala pemimpin, kapten. Allah meninggikan Manusia Yesus, yang ditolak dan dibunuh oleh pemimpin-pemimpin Yahudi, sebagai Pemimpin yang Mahatinggi, Pangeran, Penguasa raja-raja untuk menguasai dunia (Why. 1:5; 19:16), dan Juruselamat untuk menyelamatkan umat pilihan Allah. “Pemimpin” berhubungan dengan otoritas-Nya, dan “Juruselamat” berhubungan dengan karunia keselamatan-Nya. Dia berdaulat memerintah atas bumi dengan otoritas-Nya sehingga situasinya sesuai bagi umat pilihan Allah untuk menerima karunia keselamatan-Nya (Kis. 17:26-27; Yoh. 17:2).

Menurut perkataan Petrus dalam 5:31, Tuhan adalah Pemimpin dan Juruselamat “supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.” Agar bisa memberikan pertobatan dan pengampunan dosa kepada umat pilihan Allah, Kristus perlu ditinggikan sebagai Pemimpin yang memerintah dan Juruselamat. Pemerintahan-Nya yang berdaulat membuat dan memimpin umat pilihan Allah bertobat; karunia keselamatan-Nya, yang berdasarkan penebusan-Nya, memberikan pengampunan dosa kepada mereka. Pertobatan adalah untuk pengampunan dosa (Mrk. 1:4). Di pihak Allah, pengampunan dosa adalah berdasarkan penebusan Kristus (Ef. 1:7); di pihak manusia, pengampunan dosa adalah melalui pertobatan manusia. Pertobatan dan pengampunan adalah karunia-karunia utama, dan hanya Tuhan Yesus sebagai Pemimpin dan Juruselamat yang layak memberikannya.

Kisah Para Rasul 5:33-40 menggambarkan larangan dan pembebasan para rasul oleh Mahkamah Agama. Ayat 35 menyebutkan tentang Gamaliel. Gamaliel adalah seorang yang saleh, beribadah. Tetapi Gamaliel tidak berada di dalam ekonomi Allah, dan ia tidak tahu apa-apa tentangnya. Kita tidak boleh seperti orang-orang yang ada di dalam Mahkamah Agama, dan kita tidak boleh seperti Gamaliel. Sebaliknya, kita harus seperti Petrus-Petrus dan Yohanes-Yohanes hari ini. Dari catatan dalam wahyu ilahi kita dapat nampak bahwa Petrus dan Yohanes berada di dalam ekonomi Allah. Mereka bergerak bersama Allah, atau lebih tepatnya, Allah bergerak bersama mereka. Kemudian kita dapat melihat bahwa bagi para rasul, dihina karena Yesus adalah kehormatan yang sejati karena itu mereka tetap memberitakan Injil (ay. 41-42).

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru