Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)

Pembacaan Alkitab: Yoh. 14:15-31

 

Yohanes 14 terutama mewahyukan Allah Tritunggal menyalurkan diri-Nya ke dalam kita agar Dia dan kita, kita dan Dia, dapat dibangun bersama dalam perbauran ilahi dan insani. Pasal ini menyingkapkan Allah Tritunggal, Bapa, Putra, dan Roh, menyalurkan diri-Nya ke dalam kaum beriman dalam Yesus Kristus agar Allah dan kaum beriman dapat dibangun menjadi satu, yaitu pembangunan antara keilahian dengan keinsanian; hingga pada akhirnya bangunan ini menjadi tempat kediaman bersama, Allah tinggal di dalam manusia dan manusia tinggal di dalam Allah. Inilah ekonomi Allah.

Sekarang kita perlu memperhatikan Allah Tritunggal yang mengatur tempat tinggal bersama kaum beriman. Ini disinggung dalam ayat 21-24. Putra telah datang dan hidup oleh Bapa (5:43; 6:57), serta telah melakukan perkara-perkara dalam nama Bapa (10:25). Bapa telah bekerja di dalam Dia (14:10) agar Bapa dimuliakan di dalam Putra (14:13). Putra adalah ekspresi Bapa Sang sumber itu.

Dalam kitab-kitab Injil, Tuhan adalah ekspresi Bapa, bekerja dalam nama Bapa. Dalam Kitab Kisah Para Rasul, murid-murid adalah ekspresi Tuhan yang bekerja dan bahkan melakukan perkara yang lebih besar dalam nama-Nya (Yoh. 14:12). Putra hidup dan berbicara di dalam kaum beriman. Inilah butir yang sangat penting. Kristus yang hidup terus-menerus berbicara di dalam kita. Ia tak akan pernah berhenti bicara. Karena keadaan kita yang masih dipenuhi dengan hal-hal yang negatif, maka kebanyakan yang dibicarakan oleh Kristus yang hidup ini hanya satu kata “tidak” (“jangan”).

Jika kita mengasihi Tuhan, kita akan menuruti perintah-perintah-Nya (14:15, 21, 23). Dalam 14:21, Tuhan berkata, “Siapa saja yang memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Siapa saja yang mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

Kita semua harus belajar satu hal: Taat kepada perintah-perintah Tuhan adalah berdasar pada kasih kita terhadap Dia. Jika Anda mengasihi Tuhan, Anda pasti akan mengatakan “amin” saat Ia mengatakan “jangan”. Semakin kita mengasihi Dia, semakin pula kita memiliki penyertaan-Nya. Semakin kita berada dalam penyertaan-Nya, semakin kita menikmati segala apa ada-Nya terhadap kita. Kita hanya perlu mengasihi Dia.

Allah Tritunggal mengatur tempat tinggal bersama kaum beriman. Dalam ayat 23 Tuhan Yesus tidak berkata, “Bapa dan Aku akan tinggal bersamanya,” tetapi Ia berkata, “Kami akan datang kepadanya dan mengatur tempat tinggal bersama dia” (Tl.). Bapa dan Putra akan mengambil pencinta Yesus sebagai tempat tinggal mereka, kaum beriman akan menjadi tempat tinggal mereka. Akhirnya, Anda dengan Dia, Dia dengan Anda, menjadi tempat tinggal bersama.

Tempat tinggal bersama ini adalah salah satu dari antara banyak tempat tinggal yang semacam ini. Jangan lupa bahwa Anda ini hanya satu dari antara banyak tempat tinggal. Allah Tritunggal mengatur tempat tinggal bersama kaum beriman adalah untuk pembangunan tempat kediaman-Nya. Inilah cara Tuhan melakukan pekerjaan pembangunan ilahi di antara kita. Ini mutlak perkara kita mengasihi Tuhan, mengalami penyataan-Nya, dan tinggal bersama Dia.

Dalam ayat 26, Tuhan berkata, “Tetapi Penolong (Penghibur), yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” Roh Kudus tidak hanya diutus oleh Bapa, tetapi juga datang dari dan bersama Bapa (15:26). Ketika murid-murid menyeru nama Putra, mereka menerima Roh itu yang mengingatkan mereka akan apa yang telah diberitahukan Putra kepada mereka sebelum kematian-Nya.

Dalam ayat 27, Tuhan berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Di sini kita nampak damai sejahtera hayat. Ini berbeda dengan damai sejahtera dunia.

Damai sejahtera hayat mengatasi semua persoalan dan ketakutan. Puji syukur kepada Tuhan, Dia adalah segala sesuatu bagi kita. Dia adalah hayat kita, tempat tinggal kita, dan damai sejahtera kita. Penguasa dunia ini tak berkuasa sedikit pun atas Pemberi Damai Sejahtera ini (14:30). Dalam ayat ini Tuhan mengatakan, “Penguasa dunia ini datang. Ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku.” Penguasa dunia ini adalah Iblis. Saatnya akan tiba di mana Iblis akan menyerang Tuhan. Tetapi Tuhan berkata bahwa di dalam Dia, Iblis itu bukan apa-apa. Dalam ayat berikutnya Tuhan berkata, “Tetapi dunia harus tahu bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.” Tuhan mati karena Ia ingin membuktikan kepada dunia betapa Dia mengasihi Bapa.

Semakin kita mengasihi Tuhan, semakin Allah Tritunggal masuk ke dalam kita, bersemayam bersama kita, dan mengatur tempat tinggal bersama dengan kita. Tempat tinggal bersama ini adalah perbauran antara Allah dengan manusia. Keesaan perbauran ini ialah tempat tinggal rohani, tempat tinggal ilahi, tempat tinggal bersama. Kita adalah tempat tinggal Allah, Allah juga adalah tempat tinggal kita. Inilah pembangunan yang sejati.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru