Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 8
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 7
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 6
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 5
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 4
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 3
Mengenal dan Mengalami Kristus Sebagai Teladan
Makna Intrinsik Pengalaman Akan Kristus
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 1

Situasi Dunia sebagai Petunjuk Pergerakan Allah,

Visi Sejarah Dunia dari Kenaikan Kristus sampai Akhir Zaman Ini,

Penyebaran Pemulihan Tuhan sebagai Persiapan

bagi Kedatangan-Nya Kembali, dan  Bertekun Dalam Doa

Sambil Mengenali “Tanda-tanda Zaman”

Kitab Wahyu bukan hanya menekankan Roh Allah adalah Roh yang diperkuat tujuh kali ganda, untuk pergerakan Allah yang diperkuat; juga menekankan roh manusia, sebagai organ untuk mengerti serta menanggapi pergerakan Allah. Kita perlu berada dalam roh kita sehingga kita bisa menjadi manusia di bumi yang memiliki hati Allah, manusia yang padanya langit bisa terbuka untuk melihat visi Allah mengenai takdir dunia. Situasi dunia adalah pergerakan Allah di bumi. Semua peristiwa besar dari sejarah insani telah diatur dan disesuaikan oleh Allah bagi pergerakan-Nya di bumi; karena Allah memiliki tujuan yang harus dirampungkan pada umat manusia di bumi, Dia tentu memiliki otoritas yang berdaulat untuk mengatur situasi dalam sejarah manusia. 

Daniel 2 mencatat bahwa Nebukadnezar bermimpi, yang ditafsirkan oleh Daniel. Dalam mimpi itu, ada satu patung manusia yang besar. Kepala emas dari patung ini menandakan Nebukadnezar dan Kekaisaran Babelnya. Dada dan lengan dari perak menandakan Kekaisaran Media-Persia. Perut dan pinggang dari tembaga menandakan Kekaisaran Yunani dengan Aleksander Agung. Paha dan kaki dari besi menandakan Kekaisaran Romawi. Kaki dari patung itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, menandakan bangsa-bangsa dalam jangka waktu setelah kejatuhan Roma dan sebelum kedatangan Kristus kali kedua. Patung ini memperlihatkan empat kekaisaran besar di bumi beserta pemerintahannya. Ini sebenarnya adalah satu ilustrasi nubuat dari sejarah pemerintahan insani, yang secara berdaulat diatur oleh Tuhan bagi pelaksanaan ekonomi-Nya.

Menurut Wahyu 17:12, sepuluh raja akan dibangkitkan sebelum kesusahan besar dalam Kekaisaran Romawi yang dipulihkan. Mereka akan esa dengan Antikristus dalam menentang Allah dan menganiaya umat-Nya—orang-orang Yahudi dan kaum beriman. Sepuluh raja ini diumpamakan dengan sepuluh jari kaki dari patung besar yang dilihat oleh Nebukadnezar dalam mimpinya (Dan. 2:42). Mereka akan menundukkan diri mereka dan kerajaan mereka kepada Antikristus (Why. 17:17). Antikristus bukan saja bertindak sombong dan menghujat Allah, ia juga akan memerangi orang-orang kudus. Ia akan menganiaya orang-orang Yahudi yang takut akan Allah dan orang-orang Kristen yang percaya kepada Kristus.

Pada penampakan-Nya sebagai batu yang diungkit Allah, Kristus bersama para pemenang-Nya—Kristus yang korporat—akan memukul sepuluh raja bersama Antikristus itu (Why. 19:11-21), karenanya menghancurkan patung besar dari ibu jari sampai kepalanya (Dan. 2:35). Sebelum penghancuran Antikristus dan totalitas pemerintahan insani terjadi, pemulihan Tuhan harus menyebar ke Eropa dan berakar di sana; Eropa, dalam perampungan dari penggenapan visi mengenai patung manusia besar dalam Daniel 2, lebih penting dan vital daripada negara atau bangsa mana pun—penghancuran dua kaki dari patung manusia besar akan menjadi penghancuran seluruh pemerintahan manusia. Setelah datang untuk mengalahkan Antikristus dan menghancurkan agregat dari pemerintahan insani, Kristus yang korporat—Kristus bersama mempelai perempuan pemenang-Nya—akan menjadi satu gunung yang besar yang akan memenuhi seluruh bumi, menjadikan seluruh bumi menjadi Kerajaan Allah; kerajaan ini akan rampung dalam Yerusalem Baru—langkah akhir dan rampung dari sejarah ilahi.

Empat meterai pertama yang dibuka oleh Anak Domba-Allah memberi kita satu visi akan sejarah insani dari kenaikan Kristus sampai akhir zaman ini (lih. 4:1-2; 5:1-14); ini memperlihatkan kepada kita bahwa segera setelah kenaikan-Nya (Mrk. 16:19-20) telah ada pacuan empat ekor kuda yang berlangsung sepanjang seluruh zaman gereja sampai kedatangan kembali Kristus: meterai pertama terdiri dari seekor kuda putih dan penunggangnya, menandakan penyebaran Injil. Meterai kedua terdiri dari seekor kuda merah dan penunggangnya, menandakan penyebaran peperangan. Meterai ketiga terdiri dari seekor kuda hitam dan penunggangnya, menandakan penyebaran kelaparan. Meterai keempat terdiri dari seekor kuda abu-abu (hijau kuning, LAI) dan penunggangnya, menandakan penyebaran maut.      

Dalam lingkungan dunia saat ini, kita perlu menyerahkan diri kita kepada dan bertekun dalam doa, sambil mengenali “tanda-tanda zaman.” Kita perlu menyadari bahwa kita berada di tengah-tengah “sakit bersalin” (Mat. 24:8, 32-34), sebab “Kerajaan Allah sudah dekat” (Luk. 21:31), dan karenanya, mendoakan doa terakhir di dalam Alkitab—“Datanglah, Tuhan Yesus!” (Why. 22:20); seluruh Alkitab disimpulkan dengan hasrat akan kedatangan Tuhan yang diekspresikan sebagai satu doa (lih. Kid. 8:13-14; 2 Tim. 4:8; Kis. 26:16); kedatangan Kristus akan menjadi kehadiran-Nya (parousia, Yunani) bersama umat-Nya. Kita perlu berdoa dengan kesadaran yang penuh akan pandangan Allah akan sejarah insani melalui melihat bahwa Injil dipercepat dan dimaksimumkan melalui perang, kelaparan, dan kematian dan melalui nampak bahwa kita perlu mendapatkan Allah sampai tingkat yang penuh untuk merampungkan sasaran ekonomi ilahi-Nya.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru