Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 8
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 7
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 6
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 5
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 4
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 3
Mengenal dan Mengalami Kristus Sebagai Teladan
Makna Intrinsik Pengalaman Akan Kristus
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 3

Kristus yang Almuhit dan Alwasi Memiliki Tempat Utama dalam Segala Sesuatu

Maksud Allah dalam administrasi-Nya adalah untuk memberikan Kristus tempat utama dalam segala sesuatu. Allah menggunakan lingkungan untuk menjadikan Kristus sentralitas dan universalitas bagi kita. Dalam ekonomi-Nya, Allah mengatur alam semesta untuk memenuhi tujuan-Nya, yaitu untuk memberikan Kristus tempat yang utama dalam segala sesuatu. Agar Kristus menjadi Sang utama, Allah memerlukan satu umat. Sebagai orang yang telah dipilih oleh Allah untuk menjadi umat-Nya bagi keutamaan Kristus, kita berada di bawah pengaturan surgawi Allah. Di bawah pengaturan surgawi Allah, segala sesuatu bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Rm. 8:28). Sebagai umat pilihan Allah, kita memerlukan Kristus untuk digarapkan ke dalam kita sebagai sentralitas dan universalitas kita.

Kristus memiliki tempat pertama, tempat utama, dalam ekonomi Allah. Kristus memiliki tempat pertama dalam segala sesuatu; sebab di dalam Dia semua kepenuhan berkenan tinggal (Kol. 1:18b-19). Semua kepenuhan mengacu kepada semua perkara, semua hal, dan semua persona yang terlibat dalam dan dengan ke-Allahan. Dalam ciptaan lama, Kristus adalah yang Sulung dari segala ciptaan (Kol. 1:15b). Dalam ciptaan baru Allah dalam kebangkitan, Kristus adalah Yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati (Kol. 1:18b). Kristus telah ditinggikan ke sebelah kanan Allah di langit tingkat ketiga (Kis. 2:33a). Dalam Allah meninggikan Kristus, Dia telah dijadikan Kepala atas segala sesuatu (ayat 22b). Allah juga telah memberi Dia nama di atas segala nama (Flp. 2:9b). Kristus memiliki tempat utama dalam gereja, menjadi Kepala Tubuh, gereja (Kol. 1:18a). Kristus adalah Kepala yang unik, dan tempat utama hanya milik Dia.

Kristus adalah yang utama dan menduduki tempat pertama, tempat yang unggul, baik dalam ciptaan lama maupun baru. Jika kita melihat hal ini sebagai visi, kehidupan kita dan kehidupan gereja kita akan mengalami revolusi. Dari pandangan Allah, Kristus menjadi yang pertama berarti Dia adalah segala-galanya. Kristus ini adalah gambar Allah, ekspresi Allah yang penuh. Bila Anda nampak visi ini, Anda akan membenci segala sesuatu yang berasal dari diri sendiri. Anda akan merendahkan bukan hanya kebencian Anda, tetapi juga kasih, murah hati, dan kesabaran Anda. Ketika visi ini menyebabkan Anda membenci ego Anda, ia akan mendesak Anda mengasihi Tuhan. Berdoalah sampai semua aspek Kristus yang diwahyukan dalam kitab ini menjenuhi diri Anda. Kita perlu diinfus dan dijenuhi oleh Kristus sebagai Sang almuhit. Jika Kristus terinfus ke dalam Anda, Anda akan membuang segala hal yang bukan Kristus, dan Anda akan disusun dengan Kristus dalam diri Anda.

Jika kita tidak mengasihi Kristus dengan kasih kita yang pertama, memberi Dia tempat pertama dalam segala sesuatu sehingga Dia bisa memiliki tempat utama di antara kita, gereja akan menjadi gersang. Kegersangan gereja sebagai rumah Allah selalu berasal dari pengabaian akan pengalaman atas Kristus. Masalah kegersangan diselesaikan melalui Kristus secara tepat diapresiasi dan ditinggikan oleh umat Allah. Hari ini, sewaktu kita mengunjungi orang-orang untuk memberitakan Injil, kita perlu memberi tahu mereka bahwa Kristus, Putra Allah, menjadi manusia, mati di atas salib bagi dosa-dosa mereka, bangkit, dan naik ke sebelah kanan Allah di surga, dan sekarang mereka perlu berseru pada-Nya. Dalam pandangan Allah, seorang dosa berseru kepada Tuhan Yesus adalah meninggikan Dia sehingga orang dosa itu akan dilahirkan kembali. Sebagai umat yang telah dilahirkan kembali, kita perlu datang berhimpun dalam sidang-sidang gereja untuk meninggikan Kristus melalui memuji, bernyanyi, dan berseru. Semakin kita meninggikan Kristus, memberi Dia tempat utama dalam segala sesuatu, kita akan semakin dibangunkan dan dipulihkan.

Kristus harus menjadi segala sesuatu bagi kita dalam kehidupan sehari-hari kita. Kristus yang adalah ekspresi Allah dan rahasia ekonomi Allah sekarang hidup di dalam kita. Jika kita nampak visi tentang Kristus yang almuhit yang berhuni demikian, kebudayaan di dalam kita akan digantikan oleh Kristus. Kristus yang almuhit dan alwasi yang diwahyukan dalam Kitab Kolose adalah subjektif bagi kita, karena Dia berhuni di dalam kita sebagai pengharapan akan kemuliaan (1:27), dan Dia adalah hayat kita (3:4). Di satu aspek, Kristus kita berada di atas takhta di surga. Di aspek lain, Dia berada dalam roh kita. Kita menyembah Kristus yang bertakhta di surga, tetapi kita mengalami, menikmati, dan mengambil bagian atas Kristus yang berhuni dalam roh kita. Kristus adalah subjektif bagi kita sampai suatu tingkat sehingga Dia dan kita, kita dan Dia, menjadi satu roh. Kini, setelah menjadi satu roh dengan Tuhan, dalam kehidupan sehari-hari kita perlu mengalami menjadi satu roh dengan Dia.

Allah mendambakan Kristus diekspresikan melalui kehidupan insani. Kehidupan kaum saleh harus berada dalam kesatuan dengan Kristus. Jika kita hidup dalam kesatuan dengan Kristus, Kristus akan terekspresi melalui keinsanian kita. Bapa telah menentukan agar kita, orang-orang pilihan-Nya, menjadi ekspresi Putra-Nya. Jika kita ingin menjadi orang-orang yang melaluinya Kristus dapat diperhidupkan, kita perlu melewati dua setengah pasal pertama dari Kitab Kolose. Kemudian, pada 3:15-16, kita perlu menjadi orang-orang yang di dalamnya damai sejahtera Kristus memerintah dan yang di dalamnya perkataan Kristus tinggal dengan limpah. Sesudah itu barulah Kristus terekspresi di dalam kehidupan insani kita.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru