Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 8
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 7
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 6
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 5
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 4
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 3
Mengenal dan Mengalami Kristus Sebagai Teladan
Makna Intrinsik Pengalaman Akan Kristus
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 2

Administrasi Pemerintahan dari Allah yang Adilbenar, 

Kudus, Setia, dan Mengasihi

Alkitab mewahyukan pemerintahan Allah yaitu administrasi pemerintahan ilahi-Nya atas seluruh alam semesta. Pemerintahan Allah adalah pusat administrasi Kerajaan Allah. Dalam pemerintahan ilahi-Nya, Allah adalah Raja, Pembuat hukum, dan Hakim; Dia adalah cabang eksekutif, cabang legislatif, dan cabang yudikatif dari pemerintahan-Nya. Allah memerintah melalui menghakimi; penghakiman Allah adalah bagi pelaksanaan pemerintahan-Nya. Melalui berbagai jenis penghakiman, Tuhan Allah akan membersihkan seluruh alam semesta dan memurnikannya sehingga Dia bisa memiliki langit baru dan bumi baru bagi satu alam semesta baru yang dipenuhi dengan keadilbenaran-Nya bagi perkenan-Nya.

Pada pemerintahan Allah ada persediaan Allah. Allah memberi kita persediaan-Nya sehingga kita boleh bekerja sama dengan pemerintahan-Nya. Dengan kata lain, jika kita ingin melaksanakan pemerintahan Allah, kita perlu persediaan Allah; yaitu kita perlu suplai ilahi. Ketika Tuhan Yesus menderita di bumi, Dia selalu menyerahkan semuanya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Perkataan pendek ini menunjukkan tidak hanya Tuhan menempuh suatu kehidupan yang merupakan suatu model bagi kita, tetapi juga menunjukkan bahwa Dia menempuh suatu kehidupan yang mutlak di bawah pemerintahan Allah. Dia sendiri selalu berada di bawah pemerintahan Allah, dan Dia menyerahkan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya kepada penghakiman Allah.

Sebagai orang beriman dalam Kristus, kita perlu menyadari bahwa kita berada di bawah pemerintahan Allah, kita harus menghormati pemerintahan Allah, dan belajar mengakui pemerintahan Allah. Kita harus merendahkan diri di bawah tangan Allah yang kuat, yang melaksanakan pemerintahan Allah. Tangan Allah yang kuat mengacu kepada tangan administrasi Allah yang terlihat terutama dalam penghakiman-Nya. Merendahkan diri di bawah tangan Allah yang kuat adalah dibuat rendah hati oleh Allah; namun, kita harus bekerja sama dengan operasi Allah dan rela dijadikan rendah hati, merendah, di bawah tangan-Nya yang kuat.

Kitab Ulangan berbicara mengenai administrasi pemerintahan Allah. Istilah administrasi pemerintahan tidak ditemukan dalam Kitab Ulangan, tetapi jika kita membaca kitab ini secara menyeluruh, kita akan nampak bahwa ini adalah satu kitab tentang pemerintahan Allah, bahkan tentang administrasi pemerintahan-Nya. Penanggulangan Allah terhadap umat-Nya adalah pelaksanaan administrasi pemerintahan-Nya. Allah yang bijak adalah Bapa yang memperlengkapi yang mengasihi anak-anak-Nya dan menanggulangi mereka secara pemerintahan; Dia mendisiplinkan kita dengan tujuan untuk memperlengkapi kita.

Pemerintahan Allah adalah administrasi pemerintahan dari Allah yang adilbenar, kudus, setia, dan mengasihi. Allah itu adilbenar, dan pemerintahan-Nya didirikan di atas keadilbenaran. Keadilbenaran Allah adalah apa adanya Allah dalam tindakan-Nya yang berkaitan dengan keadilan dan keadilbenaran. Karena pemerintahan Allah menuntut keadilbenaran, 2 Petrus 3:13 berkata, “Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran”, Ini berarti bahwa segala sesuatu akan sesuai aturan, dikepalai, dan teratur. Allah adil dan pemerintahan-Nya didirikan di atas keadilan. Mazmur 89:15 mengatakan bahwa keadilan adalah tumpuan takhta Allah. Karena itu, sebagai umat Allah yang hidup di bawah pemerintahan-Nya, kita harus memiliki hidup yang benar. Kita harus hidup terhadap kebenaran.

Allah itu kudus; kekudusan adalah salah satu atribut utama Allah. Satu Petrus 1:15 dan 16 berkata, “Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” Dia yang kudus adalah Allah Tritunggal—Bapa yang memilih, Putra yang menebus, dan Roh yang menguduskan (1 Ptr. 1:1-2). Kita menjadi kudus melalui pengudusan Roh itu, berdasarkan kelahiran kembali, yang membawakan kita sifat kudus Allah dan menghasilkan satu kehidupan yang kudus. Allah adalah setia, dalam Ulangan 7:9-15 Musa menginginkan bangsa itu mengetahui TUHAN Allah mereka adalah Allah, Allah yang setia yang memegang janji dan kasih setia-Nya kepada ribuan keturunan mereka yang mengasihi Dia dan memelihara perintah-Nya.

Allah adalah kasih, kasih adalah sifat esens Allah; jadi, kasih adalah atribut Allah yang esensial. Kitab Ulangan membicarakan Allah sebagai Allah kasih, sebagai Allah yang adilbenar, Allah itu tegas dan sempit; sebagai Allah kasih, Dia itu lapang dan merangkul semua. Allah adalah Allah yang mengasihi, tetapi kasih-Nya adalah kasih yang memperlengkapi, bukan kasih yang memanjakan; Allah mengasihi kita dan juga mendisiplinkan kita, sebab Dia memiliki administrasi pemerintahan-Nya. Secara keseluruhan, Kitab Ulangan pada akhirnya memperlihatkan kepada kita bahwa kasih Allah dengan sempurna bekerja bagi umat-Nya sehingga mereka bisa menikmati berkat-Nya yang penuh menurut kehendak dan pengenalan dini-Nya. Walaupun kita gagal dalam mengasihi Allah dan takut akan Dia dan walaupun kita tidak setia, Allah akan berhasil. Tidak peduli bagaimana pun kondisi umat-Nya, Allah akan setia sampai akhir, dan pada akhirnya, Dia akan merampungkan maksud-Nya sehingga kita bisa menikmati berkat-Nya yang penuh.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru