Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 8
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 7
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 6
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 5
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 4
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 3
Mengenal dan Mengalami Kristus Sebagai Teladan
Makna Intrinsik Pengalaman Akan Kristus
Makna Intrinsik Pengalaman Akan Kristus

Pembacaan Alkitab: Fil.1:3-6, 19-21a, 27; 2:2, 20-21, 30; 3:1; 4:1, 4

Allah adalah satu rahasia, Kristus adalah rahasia Allah Kol. 2:2), dan gereja adalah rahasia Kristus (Ef. 3:4); jadi, gereja sebenarnya adalah satu rahasia di dalam rahasia. Pengalaman akan Kristus adalah satu misteri, dan apa pun yang kita alami dari Kristus itu tidak terbatas. Maksud Allah adalah untuk memperbesar Kristus melalui kita. Yang kita alami dari Kristus hari ini adalah satu misteri. Hari demi hari kehidupan kita itu misterius. Jadi, ketika kita berhimpun bersama sebagai gereja, kita adalah satu misteri yang lengkap. Jumlah total dari semua misteri ini adalah kehidupan gereja. Misteri ini mewujudkan Dia yang tidak terbatas. Dalam Matius 18 Petrus bertanya kepada Tuhan berapa banyak dia harus mengampuni saudaranya. Dia bertanya apakah dia harus mengampuninya bahkan sampai tujuh kali. Tetapi Tuhan memberi tahu dia bahwa dia harus mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali. Ini adalah pengampunan yang tak habis-habisnya. Pengampunan seperti itu adalah perbesaran Kristus.

Filipi 1:5 dan 6 menunjukkan bahwa persekutuan kepada Injil adalah satu pekerjaan yang baik, satu pekerjaan yang dimulai oleh Kristus. Kitab Filipi menyingkapkan fakta bahwa pengalaman akan Kristus adalah persekutuan kepada Injil sampai Tuhan Yesus datang kembali. Sejak saat kita diselamatkan sampai saat Tuhan Yesus datang kembali, kehidupan Kristen kita haruslah kehidupan pemberitaan Injil. Lalu di dalam 1:27 Paulus berkata, “Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.” Ketika saya membaca ayat ini beberapa tahun yang lalu, saya berpikir bahwa hidup yang berpadanan dengan Injil adalah tingkah laku yang sempurna di hadapan orang yang kita beritakan Injil. Tetapi ini bukanlah yang Paulus maksudkan di sini. Dari sisa ayat 27 Paulus memberi tahu kita untuk teguh berdiri dalam satu roh dan sehati sejiwa demikian hidup kita baru berpadanan dengan Injil. Setiap orang haruslah sepenuhnya terkesan bahwa kita berada dalam satu roh dan sehati sejiwa.

Semakin kita memberitakan seperti ini, semakin kita menikmati Kristus. Kita akan bisa berkata, “Yang terutama, kita tidak peduli akan berapa banyak yang diselamatkan atau berapa banyak orang yang dibawa kepada Tuhan. Kita menikmati Tuhan.” Kita akan penuh kenikmatan, dan pemberitaan Injil akan menjadi satu perayaan. Hal yang utama adalah dalam alur pemberitaan kita, kita akan berpesta atas Kristus dan menikmati Dia bukan pada jumlahnya. Dengan demikian kita bisa memiliki pengalaman dan juga kenikmatan. Dalam Filipi 3:8 Paulus berkata bahwa karena Kristus ia menganggap segala sesuatu rugi. Ini bukanlah hanya perkara pengalaman tetapi juga perkara kenikmatan.

Walaupun orang-orang Filipi sangatlah baik, mereka telah kehilangan kenikmatan akan Kristus. Penyebab penulisan Surat Kiriman kepada orang Filipi adalah bahwa, walaupun mereka adalah bagi Tuhan dan memperhatikan hamba-Nya dan sangat baik dalam roh mereka, mereka bermasalah dalam jiwa mereka karena mereka tidak memikirkan hal yang sama. Jika Anda tidak memiliki banyak kenikmatan akan Kristus, ini menunjukkan bahwa Anda tidak esa dalam jiwa. Pemikiran dan emosi Anda berbeda dari orang lain. Penyebab Euodia dan Sintikhe tidak esa adalah mereka bermasalah dalam jiwa. Mereka tidak memikirkan hal yang sama. Kehidupan gereja bisa membantu dalam merampas hal-hal jahat dari pikiran kita. Dalam kehidupan gereja kita membantu kaum saleh untuk memikirkan satu hal—kenikmatan akan Kristus bagi kehidupan gereja.

Jadi untuk mengalami Kristus dengan kenikmatan, kita perlu berada dalam satu roh dengan satu jiwa; untuk menikmati Kristus, kita perlu memiliki jiwa yang tepat, “sejiwa” yang adalah esa dengan jiwa-jiwa kaum saleh lain. Hal yang paling penting untuk kita lakukan adalah mengalami Kristus sebagai kenikmatan kita hari ini sehingga gereja bisa terbangun bagi kemuliaan-Nya; inilah cara agar kita dipelihara dalam pemulihan Tuhan sampai Dia datang kembali.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru