Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 8
Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 7
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 2
Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 1
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 6
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 5
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 4
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 3
Mengenal dan Mengalami Kristus Sebagai Teladan
Makna Intrinsik Pengalaman Akan Kristus
Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 4

Mengenal dan Mengalami  Kristus yang Almuhit dan Alwasi sebagai Realitas Semua Hal Positif

Kolose 2:16-17 menunjukkan bahwa realitas dari semua yang kita perlukan adalah Kristus. Kita memerlukan makanan, minuman, dan hari raya. Bulan baru menunjukkan satu permulaan baru, dan Sabat adalah untuk perhentian. Namun, semua ini hanyalah bayangan; ini bukanlah hal-hal yang nyata. Kristus sendiri adalah realitas semua hal ini. Seperti tubuh fisik manusia, tubuh dalam 2:17 adalah substansi, dan seperti bayangan tubuh manusia, tata cara dalam hukum Taurat adalah bayangan akan Kristus, yang adalah substansi dan realitas Injil; Kitab Kolose mewahyukan Kristus yang sedemikian almuhit sebagai fokus ekonomi Allah.

Keperluan kita adalah Kristus yang subjektif menjadi kenikmatan kita untuk memperlengkapi wahyu ilahi di dalam kita; jika kita kekurangan pengalaman dan kenikmatan akan Kristus, kita juga kekurangan wahyu Allah. Apa pun yang kita lakukan setiap hari haruslah mengingatkan kita akan Kristus sebagai realitas dari hal itu; jika kita mengikuti pelaksanaan mengambil Kristus sebagai realitas semua hal materi dalam kehidupan kita sehari-hari, kehidupan kita sehari-hari akan direvolusi dan ditransformasi, dan kita akan penuh dengan Kristus.

Kita perlu menikmati Kristus setiap hari sebagai realitas semua keperluan kita. Dalam Injil Yohanes, ada enam butir utama dari kenikmatan akan Kristus di dalam roh. Ini mencakup hayat (1:4; 10:10), yang adalah perkara yang pertama dan paling mendasar; suplai makanan (6:35); air hayat untuk minum (4:14; 7:37); nafas hayat (20:22); terang hayat (8:12); dan tempat kediaman (15:4-5). Namun, banyak yang tidak mengenal cara yang tepat, cara yang praktis, untuk menikmati Kristus sebagai makanan mereka untuk dimakan, air hidup mereka untuk diminum, udara segar mereka untuk bernapas, terang mereka untuk berjalan, dan tempat tinggal, atau tempat kediaman di mana mereka tinggal. Cara praktis untuk menikmati Kristus sebagai semua butir ini adalah dalam roh perbauran kita, yang adalah roh insani kita yang dibaurkan dengan Roh ilahi (Rm. 8:16; 1 Kor. 6:17).

Kristus yang almuhit dan alwasi adalah realitas semua hal positif dalam alam semesta. Perjanjian Lama menggunakan enam kategori utama dari segala sesuatu sebagai lambang untuk menggambarkan Kristus: umat manusia, binatang, tanaman, mineral, kurban-kurban, dan makanan. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, Kristus adalah Roh realitas yang menjadikan kekayaan yang tak terukur dari segala adanya Dia itu riil bagi kita, membimbing kita ke dalam diri-Nya sebagai realitas ilahi. Unsur-unsur dari realitas semua lambang itu ada di dalam Roh, dan Roh itu mentransfusikan dan menyalurkan semua kekayaan ini ke dalam kita melalui firman Tuhan.

Kristus yang adalah realitas dari semua hal positif adalah Dia yang merupakan Kepala dari Tubuh; jadi, berpegang kepada Kepala adalah menikmati Kristus sebagai realitas semua hal positif. Karena Kristus yang kita nikmati sebagai segala sesuatu kita adalah Kepala Tubuh, semakin kita menikmati Dia, kita menjadi semakin sadar akan Tubuh. Ini menunjukkan bahwa kenikmatan akan Kristus bukanlah perkara individu tetapi perkara Tubuh, semakin kita menikmati Kristus, kita semakin mengasihi anggota-anggota Tubuh yang lain.

Karena kekepalaan Kristus berada dalam kebangkitan, maka kenikmatan atas Kristus dengan sendirinya membawa kita ke dalam kebangkitan, dan menyelamatkan kita dari manusia alamiah kita. Kita semua alamiah. Jika kita tidak dibawa ke dalam kebangkitan melalui menikmati Kristus, kita akan tetap berada dalam pribadi alamiah kita. Puji Tuhan bahwa kenikmatan atas Kristus membawa kita ke dalam kebangkitan! Semakin banyak kita menikmati Dia, semakin berkuranglah alamiah kita.

Kenikmatan atas Kristus juga membawa kita ke dalam kenaikan ke surga. Semakin kita menikmati Dia, kita akan semakin berada di surga dalam pengalaman. Ini berarti melalui menikmati Kristus kita akan semakin surgawi. Kita bukan hanya tidak lagi alamiah, tetapi juga tidak lagi duniawi. Kenikmatan atas Kristus membuat kita menjadi orang yang berada dalam kebangkitan dan kenaikan ke surga. Semakin kita menikmati Kristus, kita semakin berada di surga. Sebab itu, berpegang teguh kepada Kristus sebagai Kepala berarti berada dalam surga di dalam pengalaman kita. Dalam pengalaman, bagaimana kita dapat berada di surga? Kita dapat mengalami berada di surga hanya melalui menikmati Kristus, Sang Kepala, sebagai Roh pemberi-hayat di dalam roh kita.

Sewaktu kita menikmati Kristus dan berpegang kepada Dia sebagai Sang Kepala, kita menyerap kekayaan Kristus yang almuhit dan alwasi; kekayaan ini di dalam kita menjadi pertambahan Allah yang dengannya Tubuh bertumbuh bagi pembangunannya.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru