Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Pemuliaan

Kidung #763
 

        Dalam keselamatan sempurna Allah, mula-mula kita mengalami kelahiran kembali, kemudian melalui pembaruan, pengudusan, pengubahan, pendewasaan, dan penyerupaan, kemudian mengalami dan menikmati hayat Kristus yang kaya dan akhirnya sampai pada pemuliaan. Dimuliakan berarti masuk ke dalam kemuliaan Allah, mengalami dan secara tak terbatas dan tak terhingga menikmati hayat kekal Allah yang tak terbatas di dalam Kristus.


I. TUJUAN ALLAH

        "Allah, sumber segala anugerah [kasih karunia], yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal" (1 Ptr. 5:10).

        Ayat di atas memberi tahu kita bahwa tujuan Allah dalam memanggil kita dalam Kristus Yesus dan dalam memberi kita segala anugerah adalah agar kita dapat menikmati kemuliaan kekal-Nya. Dalam kekekalan lampau, Ia telah menentukan kita menurut pengenalan diri-Nya, dan pada waktunya, Dia memanggil kita, juga membenarkan kita, agar kita dapat dimuliakan (Rm. 8:29-30). Hal itu akan tergenap ketika Tuhan datang kembali. Pada saat itu kita akan "menyatakan diri . . . di dalam kemuliaan" (Kol. 3:4) bersama Kristus, yang adalah hayat kita hari ini, serta akan menikmati "kemuliaan anak-anak Allah" (Rm. 8:21). Penderitaan kita saat ini tidaklah sebanding dengan "kemuliaan yang akan datang, yang akan dinyatakan kepada kita" (Rm. 8:18), yaitu kemuliaan Allah sendiri (1 Tes. 2:12).


II. PIMPINAN ALLAH

        ". . . bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan, yaitu Allah yang membawa banyak putra ke dalam kemuliaan" (Ibr. 2:10; Tl.).

        Karena Allah telah menetapkan kita harus menikmati kemuliaan kekal-Nya, maka sejak kita beroleh selamat, Ia memimpin kita ke dalam kemuliaan-Nya. Sebagai Pencipta segala sesuatu, Ia menyusun dan mengatur segala sesuatu, agar bekerja untuk kita (Rm. 8:28-30), supaya melalui semua itu, Ia dapat memimpin kita ke dalam kemuliaan-Nya.


III. PENYEMPURNAAN ALLAH

        "Penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami" (2 Kor. 4:17).

        Di sini kita nampak, penderitaan yang kita tanggung hari ini sebagai orang-orang Kristen, karena mengikuti Tuhan dan mempersaksikan Dia, bersifat sementara dan ringan. Penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kita kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya. Pengerjaan penderitaan ini adalah usaha penyempurnaan Allah. Melalui penderitaan itu Allah menyempurnakan kita untuk menikmati kemuliaan besar yang akan datang. Kita menderita bersama Dia, agar kita juga dapat dimuliakan bersama Dia. Melalui segala sesuatu yang diciptakan dan diatur oleh-Nya, Allah memimpin kita ke dalam kemuliaan-Nya; melalui banyak penderitaan dan banyak sengsara, Allah menyempurnakan kita untuk menikmati kemuliaan-Nya yang tiada tara.


IV. KENIKMATAN KITA

  1. "Betapa kaya dan mulianya rahasia itu . . . yaitu Kristus ada di dalam kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan" (Kol. 1:27; Tl.).

            Walaupun kita yang percaya ke dalam Kristus hari ini masih belum masuk ke dalam kemuliaan yang telah Allah tetapkan bagi kita, namun kita memiliki Kristus di dalam kita sebagai harapan mulia, yaitu kemuliaan yang misterius dengan kelimpahan yang luar biasa.
     
  2. "Apabila Kristus, yang adalah hayat kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan" (Kol. 3:4).

            Hari ini kita menikmati Kristus sebagai hayat kita. Ketika Dia menyatakan diri, kita akan menyatakan diri bersama Dia di dalam kemuliaan-Nya untuk menikmati kemuliaan ilahi-Nya. Kemuliaan itu akan membebaskan kita dari perbudakan yang menguasai ciptaan yang bobrok hari ini. Kemuliaan itu tidak hanya kita yang menikmati, tetapi juga sangat diharapkan oleh seluruh ciptaan (Rm. 8:19-21).

            Hari ini, kemuliaan itu adalah Kristus di dalam kita, yang bertumbuh terus di dalam kita. Ketika Kristus datang, di satu pihak Allahlah yang akan membawa kita ke dalam kemuliaan itu, dan di pihak lain Kristuslah yang akan meresap kita sebagai kemuliaan yang akan kita masuki. Itulah Kristus yang dimuliakan dan dikagumi di tengah-tengah orang-orang kudus-Nya (2 Tes. 1:10), yaitu Kristus yang telah ternyata dari dalam kaum beriman dan atas kaum beriman-Nya sebagai kemuliaan dan kenikmatan mereka. Kelak, tubuh kita akan diresapi oleh kemuliaan Kristus untuk menyatakan kemuliaan-Nya, yaitu tubuh kita akan ditebus di dalam hayat Kristus dan diserupakan dengan tubuh mulia-Nya. Kemudian kita akan menanggalkan tubuh ciptaan lama kita dan terlepas dari perbudakan yang menguasai kita dan ciptaan yang bobrok ini, sehingga kita dapat mengambil bagian dalam kebebasan mulia anak-anak Allah untuk menikmati kemuliaan kekal Allah.


Diskusi:

  1. Sebutkanlah tahap-tahap keselamatan sempurna Allah. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan dimuliakan?
  2. Apakah tujuan Allah dalam memanggil kita dalam Kristus Yesus dan dalam memberi kita segala anugerah? Kapankah tujuan ini tergenapi?
  3. Bagaimanakah penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kita kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya?
  4. Ceritakanlah dengan singkat bagaimana kaum beriman menikmati kemuliaan ilahi ketika Kristus menyatakan diri-Nya kelak.
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru