Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Allah Yang Mahamulia

Pembacaan​​ Alkitab:​ ​Kisah Para Rasul 7:2:

"… Hai Saudara‑saudara dan Bapak‑bapak, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri‑Nya kepada bapak leluhur kita Abraham …"

 

Sewaktu Stefanus bersaksi di hadapan Mahkamah Agama, ia mulai berkata mengenai pangilan Allah kepada Abraham di Mesopotamia, negeri orang Kasdim. Suatu negeri yang penuh dengan berhala dan jauh dari kemuliaan Allah. Namun, Stefanus bersaksi bahwa Allah yang Mahamulia itu telah menampakkan diri-Nya kepada Abraham di negeri Kasdim. Kita tidak tahu dari mana Stefanus mendapatkan pengertian ini karena dalam kitab Kejadian tidak dikatakan bahwa Allah yang mulia menam­pakkan diri kepada Abraham. Tetapi Stefanus mengatakan bahwa ketika Allah menampakkan diri kepada Abraham, Dia menampakkan diri sebagai Allah yang mulia. Meskipun kita tidak tahu dari mana Stefanus mempelajari hal ini, kita percaya bahwa perkataannya dikatakan menurut inspirasi Roh Kudus. Oleh karena itu, berita Stefanus dimulai dengan Allah yang mulia memanggil Abraham.

Kemuliaan yang dibicarakan dalam ayat 2 ini mungkin adalah kemuliaan yang terlihat (lihat ay. 55), seperti ketika awan dan api tertampak oleh orang‑orang Israel (Kel. 16:10; 24:16‑17; Im. 9:23; Bil. 14:10; 16:19; 20:6; Ul. 5:24) dan memenuhi Kemah dan Bait (Kel. 40:35; 1 Raj. 8:11). Allah Mahamulia yang sedemikianlah yang telah menampakkan diri kepada Abraham dan me­manggilnya. Kemuliaan‑Nya adalah daya tarik yang sangat besar bagi Abraham, yang memisahkan (menguduskan) dia dari dunia kepada Allah (Kel. 29:43); juga adalah dorongan dan tenaga yang sangat besar, yang memungkinkan dia mengikuti Allah (Kel. 12:1, 4). Perkataan Stefanus tentang Allah yang mulia itu sesuai dengan ekonomi Perjanjian Baru Allah. Dalam surat kirim­annya yang kedua, Petrus memberi tahu kita bahwa Allah dengan kemuliaan‑Nya telah memanggil kita kepada ke­muliaan‑Nya (2 Ptr. 1:3).

Dalam 2 Petrus 1:3 dikatakan bahwa Allah memanggil kita kepada kemuliaan dan kebajikan-Nya. Kita dapat mengenal Dia yang telah memanggil kita kepada kemuliaan dan kebajikan-Nya hanya melalui satu proses yang panjang. Karena kita telah dipanggil oleh kemuliaan Allah yang tidak kelihatan, maka akhirnya kita menerima Tuhan Yesus, memahami bahwa Dia itu lebih baik ­daripada apa pun dan siapa pun. Allah yang mulia memanggil Abraham, dan Abraham ditarik dan ditangkap oleh kemuliaan itu. Prinsipnya sama dengan kita pada hari ini. Kita semua telah ditangkap oleh Tuhan dengan kemuliaan‑Nya yang tidak kelihatan. Kita te­lah ditangkap oleh kemuliaan‑Nya, dan kita tidak dapat melarikan diri. Saat firman ini Anda dengar, semoga Anda dapat nampak bahwa Allah ingin menampakkan diri pada Anda dengan kemuliaan-Nya untuk menarik, menangkap Anda agar percaya pada-Nya serta mengikuti-Nya dengan meninggalkan dosa dan dunia.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru