Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Arus Hayat Terbaru
Kisah Para Rasul - Senin, 27 Juli 2020
Apresiasi Kidung - Minggu, 19 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Sabtu, 18 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Jumat, 17 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Kamis, 16 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Rabu, 15 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Selasa, 14 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Senin, 13 Juli 2020
Apresiasi Kidung - Minggu, 12 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Sabtu, 11 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Jumat, 10 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Kamis, 9 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Rabu, 8 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Selasa, 7 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Senin, 6 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Kamis, 16 Juli 2020

Tujuh Orang yang Penuh dengan Roh Itu    

 

Doa baca: “Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik dan penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” (Kis. 6:3-4)

 

Dalam Kisah Para Rasul 6 para rasul menghadapi satu masalah yang berhubungan dengan bahasa dan bangsa. Mereka melatih hikmat mereka untuk memecahkan masalah ini dan untuk memperhatikan berbagai orang kudus. Kata “hikmat” dalam 6:3 menunjukkan penuh dengan Roh adalah untuk hayat seperti dalam Lukas 2:52. 

Dalam ayat 4, para rasul mengatakan bahwa mereka akan bertekun dalam doa dan pelayanan firman. Berdoa bukan hanya memohon Tuhan melakukan banyak hal bagi pergerakan-Nya, tetapi juga membuat roh kita dilatih dan dikuatkan. Karena itu, doa harus mendahului ministri firman, seperti yang dilakukan oleh para rasul. Tanpa doa sedemikian, ministri firman tidak akan hidup dan kuat. 

Para rasul menyuruh kumpulan itu memilih tujuh orang yang telah diuji dari antara mereka supaya ditunjuk untuk memenuhi keperluan itu. Ayat 5-6 mengatakan, “Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka di hadapkan kepada rasul-rasul itu pun berdoa dan menumpangkan tangan di atas mereka.” Karena tujuh orang ini dipilih untuk melayani meja, mereka dapat dianggap sebagai diaken, seperti orang-orang yang kemudian ditunjuk oleh Paulus dan sekerjanya dalam gereja-gereja (Rm. 16:1; Flp. 1:1; 1 Tim. 3:8).

Menurut ayat 6 para rasul menumpangkan tangan mereka ke atas tujuh diaken. Penumpangan tangan memiliki dua fungsi: yang satu adalah untuk penyatuan seperti dalam Imamat 1:4; dan yang lain untuk penyaluran, seperti dalam 1 Timotius 4:14.

Sebarkan ke:
< Back
Arus Hayat Terbaru